Education and Business Forum ke-4 “Meningkatkan Kualitas Pendidikan Dasar di Kabupaten Mimika, Papua"
Company-Community Partnerships for Health in Indonesia (CCPHI) menggelar Education and Business Forum ke-4 pada tanggal 26 September 2012 yang dihadiri oleh 54 peserta dari tujuh perusahaan, 13 LSM, tiga lembaga pendidikan dan satu asosiasi. Muhammad Ihsan dari Ikatan Guru Indonesia menjadi moderator dalam Forum tersebut, dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) bertindak sebagai tuan rumah.
Verry Robot, Superintendent Social and Local Development PTFI, dan Emanuel Kemong, Sekretaris Eksekutif Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Komoro (LPMAK), mempresentasikan kemitraan mereka dengan judul "Meningkatkan Kualitas Pendidikan Dasar di Kabupaten Mimika, Papua" dalam upaya meningkatkan akses pendidikan untuk anak di bawah 12 tahun di Kabupaten Mimika. Program ini dimulai tahun 2006 dan berakhir tahun 2011. Saat ini kedua mitra sedang mempersiapkan tahap kedua dari program untuk periode 2012-2017. Program pendidikan ini berfokus pada pembangunan fasilitas sekolah, peningkatan kapasitas guru dalam melaksanakan kurikulum nasional dan meningkatkan partisipasi siswa di sekolah. Penerima manfaat program ini adalah guru SD, anak-anak usia 4-12 tahun, dan orang tua. Tantangan dalam pelaksanaan program pendidikan di Mimika adalah kondisi geografis dimana sebagian besar siswa tinggal di daerah terpencil, serta banyaknya sekolah yang tidak memiliki ruang kelas, guru, dan fasilitas dasar. Akibatnya, anak-anak kehilangan minat untuk pergi ke sekolah atau mereka putus sekolah untuk membantu keluarga mereka dengan kegiatan di rumah dan atau di ladang.
PTFI merupakan perusahaan pertambangan multinasional yang memproduksi konsentrat tembaga, emas, dan perak. PTFI beroperasi di Kabupaten Mimika Papua, dengan program Corporate Social Responsibility berfokus pada lingkungan hidup, ekonomi, dan pengembangan sosial di Papua. LPMAK merupakan sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, kebudayaan & agama, dan pengembangan ekonomi. Program LPMAK memberikan manfaat bagi tujuh kelompok adat yang tinggal di atau sekitar area kerja PTFI. Dua penerima manfaat terbesar adalah suku Amungme yang tinggal di dataran tinggi dan suku Komoro yang tinggal di dataran rendah.
Verry Robot, PTFI's superintendent of Social and Local Development, and Emanuel Kemong, executive secretary of Amungme-Kamoro Community Development Institute/LPMAK, described the partnership between PTFI and LPMAK, which was designed to improve the quality of basic education in Papua's Mimika District by increasing access to education for its children under 12 years old. The first stage of the program was in operation from 2006 to 2011.
The education program focused on building school facilities, improving teachers' capacity to implement national curricula, and increasing students' participation in school, thereby benefiting teachers, children aged 4-12, and their parents. PTFI provided resources that included funding and coordination with local education offices; LPMAK managed the program activities. Four new primary schools were built. The program served 1,226 students and trained 180 teachers.
To reach more beneficiaries, both partners are preparing the second stage of the program for 2012-2017. Challenges in implementing an education program in Mimika are geographic location--most of students live in remote areas-and that many schools in Mimika do not have classrooms, teachers, or basic facilities. As a result, the children lose interest in going to school or they drop out of school to assist their families in household and agricultural activities.
PTFI, which operates in the Mimika District, is a multinational mining company that produces concentrates containing copper, gold, and silver. Its Corporate Social Responsibility (CSR) programs focus on the environment, the economy, and social development in Papua. LPMAK is a nonprofit organization working on education, health, culture and religion, and economic development for the benefit of seven indigenous groups living in or near PTFI's work area. The two major beneficiaries are the traditional land-rights owners: the Amungme, concentrated in the highlands, and the Komoro, who live mainly in the lowlands.