EPSP

EPSP Angkatan 1

Program Eksekutif Kemitraan Berkelanjutan (EPSP), diwujudkan pertama kali sejak bulan November 2014 hingga Januari 2015 untuk Angkatan (batch) 1. Sejalan dengan rumusan kemitraan yang melibatkan tiga sektor utama yaitu pemerintah, perusahaan (bisnis) dan LSM; para partisipan program ini sejak awal telah ditetapkan untuk memenuhi ketiga unsur dari sektor-sektor tersebut.

Filantropi, sustainable development, effective communication, creative & innovation, organizational behavior adalah beberapa subyek pembelajaran penting yang menjadi dasar dalam program peningkatan kapasitas untuk mengasah pengetahuan tentang kemitraan berkelanjutan. Para peserta EPSP juga diberikan kesempatan untuk turun ke lapangan dan dilatih berkemampuan tajam dalam membuat prototype (purwarupa) kemitraan yang mampu diimplementasikan dan memberikan hasilnya secara berkelanjutan. Kegiatan dilakukan dengan menelaah suatu model kemitraan terpilih yang tengah berjalan, melakukan kajian proyek serta memberikan rekomendasi terhadap perkembangan berlanjutan dari kemitraan yang dijalankan.

Hasil dari kelompok-kelompok dalam EPSP batch 1:

  • Kelompok Semende yang mengambil fokus pengamatan pada kegiatan CSR berupa kemitraan PT Bukit Asam dan Yayasan Al-Azhar Peduli Umat serta masyarakat desa Pelakat Sumatera Selatan dalam membangun fasilitas pembangkit listrik tenaga mikro-hidro;
  • Kelompok Selinsing berhasil mengupas skema reklamasi lahan bekas tambang timah di Selinsing Belitung timur yang melibatkan kemitraan PT Timah,Tbk , Pemda Kabupaten Belitung Timur dan Koperasi Antar Usaha.
  • Kelompok Parental menelaah upaya pembentukan kemitraan tiga pihak: petani, Pemda dan PT. Vale melalui penguatan kelembagaan petani lada di desa Pekaloa, kecamatan Towuti, kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Peserta:
Bisnis
  • Basrie Kamba – Director of Communications and External Affairs, PT. Vale Indonesia
  • Chaerany Putri – Founder & Managing Director, Gerakcepat.com
  • Esther Sianipar – Community Affairs Manager, Microsoft Indonesia
  • Juliana – Assisten Manajer EDP & CSR, PT. Bukit Asam (Persero) Tbk.
  • Maria Kurniawati – Chief Administration Officer, PT. Trakindo Utama
  • Riyadi Suparno – Executive Director, Jakarta Post

Organisasi Nirlaba
  • A. Fajar Kurniawan – President Director, Indonesia Student & Youth Forum
  • Betania Jezamine Setiawan – Project Coordinator, Emil Salim Center 
  • Charles Mekardi Ham – Senior Advisor, HOPE Worldwide
  • Dian Rosdiana – Communication Officer, CCPHI
  • Friech Marckle Greeber – Project Manager Rumah FAYE, Yayasan DEL IBP
  • Lukman Hakim Moeslich – CSR Program Manager, Tanoto Foundation
  • Ramdani Sirait – Executive Director, Indonesia Business Coalition on AIDS
  • Ratih S. Aprilijanti – Consultant, IDH Sustainable Trade Initiative

Pemerintah
  • Asep Eka Nur Hidayat – Koordinator Perencanaan, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional
  • Hendri Yani – Kabag Tata Pemerintahan, Pemkab Belitung Timur

Narasumber:

Anies Baswedan, PhD - Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah

Saat ini Anies menjadi Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah, sebelumnya Anies menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina dan juga sebagai penggagas dan ketua dari Indonesia Mengajar. Anies memegang gelar Doktor Filsafat dari Northern Illinois University, gelar master dalam Kebijakan Publik dari Universitas Maryland School of Public Policy, College Park, dan gelar dalam Manajemen Bisnis dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia. Dia telah menerima beberapa penghargaan seperti 2010 Yasuhiro Nakasone Awards, 50 Distinguished NIU Alumni Awards, The Bina Antar Budaya Award (AFS Indonesia), Beasiswa Fulbright, 2004 Gerald Maryanov Fellow dari Northern Illinois University, Beasiswa Yayasan Budaya Indonesia di New York dan William P. Cole III Fellowship dari Universitas Maryland. Ia juga mendapatkan beasiswa JAL untuk menghadiri Studi Asia Sesi Musim Panas di Universitas Sophia, Tokyo Jepang ketika ia masih menjadi mahasiswa di Universitas Gadjah Mada.


Bima Arya Sugiarto Ph.D - Walikota Bogor

Saat ini Bima adalah Walikota Bogor dan masih aktif mengajar di Universitas Paramadina Jurusan Hubungan Internasional dan Pascasarjana. Sekaligus sebagai konsultan dan pengusaha, Bima juga dikenal sebagai motivator dan inspirator yang memiliki banyak ide dan gagasan yang inovatif dan kreatif. Pada usia 26 tahun Bima memperoleh gelar Master di bidang Studi Pembangunan dari Monash University Australia dan kemudian memulai karirnya sebagai dosen di FISIP Universitas Parahyangan Bandung. Pada tahun 2001 Bima hijrah dan bergabung menjadi dosen di Universitas Paramadina. Pada tahun 2002 Bima mendapat beasiswa dari pemerintah Australia untuk menempuh studi tingkat doktor di Australia, dan diselesaikan pada tahun 2006.


Desi Anwar - Senior Journalist/Host, Metro TV

Desi berkecimpung di bidang Jurnalisme dan Broadcast sejak tahun 1990 sejak RCTI berdiri (TV Swasta pertama di Indonesia) sebagai pelopor reporter TV, pembaca berita dan Eksekutif produser dari Seputar Indonesia yang merupakan acara berita utama, breakfast news, Nuansa Pagi dan Liputan Khusus. Pada tahun 2000, Desi bergabung dengan Metro TV sebagai konsultan dan pelatih ketika stasiun TV tersebut beroperasi. Desi bertanggung jawab kepada Metro TV terkait strategi bisnis dan mengelola marketing, jejaring, kemitraan yang strategis dan mengembangkan pendapatan untuk Metro TV dan mengepalai 50 anggota. Desi juga seorang yang suka bepergian, fotografer amatir dan penulis yang karyanya sudah dipamerkan dan menerbitkan buku tentang fotografi dan menuliskan buku tentang perjalanan “A Romantic Journey” dan buku tentang fotografi “Tweets for Life”.


Prof. Dr. Emil Salim - Ahli Ekonomi, Cendekiawan

Prof. Dr. Emil Salim adalah seorang ahli ekonomi, cendekiawan, pengajar, dan politisi Indonesia. Emil adalah tokoh lingkungan hidup internasional yang pernah menerima The Leader for the Living Planet Award dari World Wide Fund (WWF), suatu lembaga konservasi mandiri terbesar dan sangat berpengalaman di dunia. Ia juga penerima anugerah Blue Planet Prize pada tahun 2006 dari The Asahi Glass Foundation. Sebelumnya, pada tahun 1994, setelah menyelesaikan jabatan sebagai Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kependudukan, Emil beserta koleganya seperti Koesnadi Hardjasoemantri, Ismid Hadad, Erna Witoelar, M.S. Kismadi, and Nono Anwar Makarim mendirikan Yayasan Keanekaragaman Hayati (Yayasan KEHATI), sebuah NGO yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan.


Felia Salim - Vice President Director, PT Bank Negara Indonesia

Felia Salim adalah seorang ekonom, profesional dan aktivis Indonesia. Sejak 2008, dia menjabat sebagai Komisaris Bank Negara Indonesia (BNI) dan kemudian menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur pada bank milik pemerintah tersebut. Selain aktif di dunia korporat, Felia juga dikenal kiprahnya sebagai aktivis di bidang sosial. Bersama Yayasan Sejati, ia terlibat dalam pendokumentasian kearifan lokal di Papua, Sulawesi, dan Maluku selama tiga tahun. Ia juga pernah aktif memimpin TIFA Foundation sebagai Pejabat Sementara Direktur Eksekutif Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan pada tahun 2002, lalu kemudian duduk sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan TIFA pada tahun 2003. Felia juga pernah terlibat sebagai Dewan Penasehat Financial Governance Technical Support AusAID, dan anggota Dewan Pengarah Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.


Milawarma - President Director, PT Bukit Asam Tbk

Milawarma adalah profesional yang menjabat sebagai Direktur Utama PT. Bukit Asam Tbk (PTBA) sejak tahun 2011. Sebagai direktur utama Milawarma melakukan transformasi di PTBA yang semula sebagai perusahaan tambang batubara menjadi perusahaan yang ramah lingkungan dengan mengembangkan energi terbarukan. Milawarma mendapatkan banyak penghargaan seperti The Best CEO 2014 - rank 4 (SWA, Dunamis, Ipphos), The Best CEO Listed Company 2014 (Anugerah Business Review), The Best Green CEO 2014 (Warta Ekonomi), The Most Inspirational CEO 2014 (Men's Obsession), The Best Enterpreneur 2014 (Asia Pacific Entrepreneurship Award/APEA 2014) dll.


Nico Kanter - President & CEO, PT Vale Indonesia Tbk

Nico adalah Presiden Direktur dan CEO PT Vale Indonesia Tbk, sebelumnya dia menjabat sebagai Head of Country of BP Indonesia. Nico memiliki pengalaman lebih dari 28 tahun di bidang Industri minyak dan gas mengepalai dan mengelola SDM di berbagai area dengan tangungjawab meliputi hukum, supply chain, manajemen, operasi, SDM dan keamanan serta komunikasi dan external relations. 10 tahun terakhir Nico memberikan pelatihan pada rekan-rekannya di segala tingkatan di bidang kepemimpinan, komunikasi dan lintas budaya. Nico adalah pelatih yang memiliki sertifikasi dari CTA, Oregon dan Corporate Coaching International yang berbasis di LA, Amerika.


Sinta Sirait - Executive, APINDO

Sinta Sirait adalah professional yang memiliki banyak keahlian di bidang Corporate Communications, Strategic Communications, CSR, Organizational Development, HR Development and Transformation, Corporate Strategy, Mining Industry, Industrial Relations, Government Relations, Manajemen, Media Relations. Sinta lulusan S1 UI jurusan Matematika dan ilmu pengetahuan dan melanjutkan pascasarjana di Universitas Colorado di Denver, Colorado, Amerika.


Dato’ Sri Prof. DR. Tahir, MBA - Founder, Mayapada Group

Dato’ Sri Prof. DR. Tahir, MBA adalah seorang pengusaha di bidang perbankan dan properti dan seorang dermawan. Dia adalah pendiri Grup Mayapada. Bisnisnya bergerak di bidang perbankan/finance, media cetak, tv kabel, properti, rumah sakit dan duty free shop. Tahir juga aktif di berbagai kegiatan sosial dan menerima banyak penghargaan dari lembaga bergengsi, nasional dan internasional antara lain: Chancellor Citation dari Universitas California, Berkeley, US; Entrepreneur of the Year 2011 dari Ernst & Young dan All Asian Leader Magazine; Lifetime Achievement for Business Leadership & Financial Service 2013 dari World Chinese Economic Forum; Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI.


Tanri Abeng - CEO, OSO Group

Tanri sejak tahun 2012 hingga saat ini adalah CEO OSO Group, perusahan multinasional yang bergerak di bidang pertambangan dan energi, trading, perkebunan, transportasi, perhotelan dan superblok. Sebelumnya Tanri menjabat beberapa posisi penting seperti, Presiden Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia Tbk; Komisaris PT Sepatu Bata; Presiden Direktur dan Presiden Komisaris PT Multi Bintang Indonesia; Presiden Direktur PT Bakrie and Brothers. Tanri pernah terpilih sebagai anggota Majelis Perwakilan Rakyat dan kemudian menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara di tahun 1998. Tanri lulusan universitas Hasanudin dan meraih gelar Master di bidang Bisnis dari State University of New York, Buffalo dan menyelesaikan program manajemen lanjutan di Claremont Graduate School, Los Angeles.

Galeri:

Kelas EPSP hari ke 1 bersama Dato' Sri Prof. DR. Tahir, MBA – Pendiri Goup Mayapada dan Tahir Foundation, sebagai narasumber "Philanthropy" bersama peserta. ©CCPHI November 2014.

Kelas EPSP hari ke 2 bersama Dr. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D,– Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam sesi Sharing Knowledge ; Prof. Dr. Emil Salim – Mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup, sebagai narasumber “Sustainable Development”. ©CCPHI November 2014.

Kelas EPSP hari ke 3 bersama Desi Anwar – Senior Anchor, Jurnalis TV dan Produser, Penulis, Fotografer, Media & Komunikasi Spesialis sebagai narasumber “Effective Communication”. ©CCPHI November 2014.

Kelas EPSP hari ke 3 bersama Tanri Abeng - Mantan Menteri BUMN dan CEO OSO Group sebagai narasumber “Creative & Innovation”. ©CCPHI November 2014.

Kelas EPSP hari ke 4 bersama Milawarma – Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk sebagai narasumber “Organizational Behavior”. ©CCPHI November 2014.

Peserta EPSP Angkatan 1 berpose setelah proses pelantikan sebagai wisudawan dan wisudawati di Universitas Paramadina yang dihadiri oleh Anies Baswedan (Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah), Prof. Firmanzah, Ph. D. (Rektor Universitas Paramadina) dan perwakilan organisasi lain. ©CCPHI Januari 2015.
Mitra
Kami